Tulisan ini menjelaskan tentang hubungan ibadah haji dengan tawakal. Seorang muslim keluar dari rumahnya untuk haji diniatkan untuk Rabb-nya dengan bertawakkal kepada-Nya dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya. Meminta perlindungan, taufiq, dan hidayah hanya kepada-Nya saja. Ia mengetahui bahwa perkara seluruhnya ada dibawah ketentuan dan taqdir Allah, jika Allah berkehendak maka terjadilah, sedangkan jika Allah tidak menghendaki maka tidak akan terjadi, dan tidak ada kekuatan kecuali pada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Bersamaan dengan itu ia membawa bekalnya, mencurahkan semua usaha untuk mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah.