البحث

عبارات مقترحة:

الصمد

كلمة (الصمد) في اللغة صفة من الفعل (صَمَدَ يصمُدُ) والمصدر منها:...

المؤخر

كلمة (المؤخِّر) في اللغة اسم فاعل من التأخير، وهو نقيض التقديم،...

القريب

كلمة (قريب) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فاعل) من القرب، وهو خلاف...

Awas Liburan Datang

الأندونيسية - Bahasa Indonesia

المؤلف Erwandi Tirmizi ، Eko Haryanto Abu Ziyad
القسم مقالات
النوع نصي
اللغة الأندونيسية - Bahasa Indonesia
المفردات مناسبات دورية
Menyebutkan tentang bebrapa kebiasaan manusia dalam menghabiskan liburan mereka dan nasehat tentang bagaimana cara memanfaatkan waktu liburan dengan sebaik-baiknya.

التفاصيل

Liburan datang, hampir semua orang menyambutnya dengan riang membayangkan bebas dari segala rutinitas selama ini. Bagi seorang muslim, nikmat waktu luang ini merupakan hal yang patut disyukuri dan tidak selayaknya digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan syari'ah. Berikut ini sebagian contoh liburan yang banyak dilakukan orang namun tidak baik untuk kita sebagai seorang muslim, khususnya wanita mukminah. Banyak tidur di siang hari Pada hari-hari sekolah selesai shalat fajar kita sebagai ummahat sibuk menyiapkan keperluan anak-anak ke sekolah, keinginan untuk tidur ditahan agar mereka tidak telat berangkat. Saat liburan seperti ini, selesai shalat fajar banyak dari kita meneruskan tidurnya kembali dan baru bangun menjelang dzuhur. Padahal banyak berkah yang akan kita dapat saat bangun pagi hariDari Shokhar Al Ghomidi, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari" Jalan-jalan di mal Bagi sebagian ummahat, mal merupakan tempat favorit untuk dikunjungi. Walaupun tidak ada anggaran untuk belanja namun dengan melihat-lihat saja sambil membandingan harga barang mal satu dengan yang lainnya sudah memberikan kepuasan tersendiri sehingga terkadang tak terasa berjam-jam kita berada di dalamnya tanpa merasa lelah. Dari Abi Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Tempat yang paling dicintai Allah di suatu negeri adalah masjidnya, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar".Bahkan tak jarang kita tergiur untuk membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan dan berakibat mubazir (pemboros). Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan" (Al Israa': 27) Menghabiskan waktu dengan ghibah, namimah Libur sekolah merupakan saat yang tepat untuk berkunjung ke tempat teman karena pada hari-hari sekolah malam harinya kita biasa sibuk membimbing anak-anak mengerjakan PR. Namun yang harus diwaspadai saat kita berkunjung adalah jangan sampai obrolan kita dengan nyonya rumah jatuh kepada ghibah (bergunjing) dan namimah (mengadu domba).Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : “…dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ?" (Al Hujuraat : 12)4. Bergadang di malam hariSaat liburan, kita memberikan kebebasan untuk anak-anak untuk tidur agak malam karena kita tidak perlu khawatir anak-anak akan bangun kesiangan, mau tidak mau kitapun ikut bergadang bersama mereka, dan ini sering menyebabkan shalat fajar jadi telat apalagi musim panas ini waktu fajar terasa sangat cepat.. Dari Abi Barzah Al Aslami radhiyallahu anhu, ia berkata “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyukai untuk mengakhirkan shalat isya (berjama'ah), membenci tidur sebelumnya dan bercengkrama sesudahhnya" 5. Menonton TV terus menerus Mengabiskan liburan dengan menonton TV tanpa henti menjadi pilihan bagi sebagian orang padahal seharusnya kita takut untuk melakukannya jika mengingat firman Allah subhanahu wa ta'ala : “Sesungguhnya pendengaraan, penglihatan, dan hati semuanya akan ditanya (diminta pertanggungjawabannya)". (Al Israa : 36)