الغني
كلمة (غَنِيّ) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل) من الفعل (غَنِيَ...
Dari Mu'awiyah bin Ḥaidah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', “Celakalah orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.”
Hadis ini mengandung suatu peringatan keras terhadap kedustaan serta ancaman kebinasaan bagi orang yang melakoni kedustaan dengan tujuan bercanda dan membuat orang lain tertawa, bahkan itu merupakan keburukan yang paling buruk dan berat pengharamannya. Sebab ini termasuk akhlak buruk yang wajib dijauhi dan dihindari oleh seorang mukmin. Ia juga wajib mensucikan lisannya dari kedustaan di segala kondisi, kecuali dalam hal yang diizinkan oleh Syariat. Dan sebagaimana berbicara dusta untuk tujuan bercanda itu diharamkan, maka begitu pula diharamkan bagi para pendengarnya untuk mendengarkannya jika mereka mengetahui bahwa itu adalah suatu kedustaan, bahkan mereka wajib mengingkari hal tersebut.