الحميد
(الحمد) في اللغة هو الثناء، والفرقُ بينه وبين (الشكر): أن (الحمد)...
Takrīm al-Insān adalah mengutamakan manusia dari yang lainnya dengan melakukan apa yang baik dan berguna baginya di dunia dan akhirat, serta mencegah apa yang merusak dan membahayakannya.
Syariat Islam berusaha keras memuliakan manusia dan memberinya kedudukan yang layak di dunia dan akhirat, meyakini keistimewaannya atas makluk-makhluk lain dengan akal, syariat, kenikmatan yang konkrit dan abstrak. Memuliakan manusia terbagi tiga, yaitu: 1. Pemuliaan Allah -Ta’ālā- untuk manusia. Jenis inilah yang dimaksud jika diungkapkan secara mutlak. Di antara bentuk dan indikasinya, yaitu; Allah menciptakan Adam dengan kedua tangan-Nya, memperbagus bentuknya secara lahir dan batin, dan memberinya akal dan kemampuan bicara, menjadikannya sebagai khalifah di bumi, mengutus para nabi dan rasul, menurunkan kitab-kitab, menjaga manusia, memelihara kemaslahatannya, dan sebagainya. 2. Pemuliaan manusia kepada dirinya. Yakni terwujud dengan ilmu, ibadah, ketaatan, dan menyucikan diri dengan akhlak-akhlak yang baik. 3. Pemuliaan manusia terhadap saudaranya sesama manusia. Hal ini dilakukan dengan berbuat baik kepadanya, bersikap baik kepadanya, menunaikan hak-haknya, dan menjauhkan keburukan darinya.