Kekuatan kehendak (قُوَّةُ الإرادَةِ)

Kekuatan kehendak (قُوَّةُ الإرادَةِ)


التربية والسلوك

المعنى الاصطلاحي :


Tekad kuat untuk meraih kebaikan atau mencegah keburukan dengan melakukan sebab dan bersandar dengan benar kepada Allah Ta'ālā.

الشرح المختصر :


Kekuatan kehendak termasuk kemuliaan yang paling utama, paling agung, dan paling banyak manfaatnya bagi seorang hamba. Kehendak pada dasarnya adalah kekuatan yang tersusun dari kemauan, kebutuhan, dan cita-cita. Yaitu kesiapan hati dan akal dengan kuat dan bulat untuk mengadakan perbuatan atau tidak mengadakannya. Setiap orang memiliki dua kekuatan: 1. Kekuatan memahami dan menganalisa, berikut apa yang mengikutinya berupa ilmu dan pengetahuan. 2. Kekuatan kehendak dan cinta, berikut apa yang mengikutinya berupa niat, tekad, dan tindakan. Dengan demikian, syubhat dapat merusak kekuatan pengetahuan, sedangkan syawat merusak kekuatan kehendak dan pengamalan. Kesempurnaan dan kebaikan hati dapat dicapai dengan menggunakan dua kekuatan ini dalam hal yang bermanfaat, yaitu dengan menggunakan kekuatan mengetahui untuk memahami dan mengetahui kebenaran serta membedakan kebatilan, dan menggunakan kekuatan kehendak dan cinta untuk mencari dan mengamalkan kebenaran serta meninggalkan kebatilan. Di antara wujudnya: mencegah jiwa dari hawa nafsu, mampu mengontrol jiwa yang menyuruh kepada keburukan, sungguh-sungguh dalam segala urusan, dan sebagainya. Di antara sebab kekuatan kehendak: ilmu yang sahih, hati yang bersih, dan berhias dengan akhlak-akhlak baik seperti yakin, sabar, tawakal, dan sebagainya, disertai menjauhi kemaksiatan.