الحكيم
اسمُ (الحكيم) اسمٌ جليل من أسماء الله الحسنى، وكلمةُ (الحكيم) في...
Menyucikan Allah dari segala kekurangan dan menetapkan setiap kesempurnaan bagi-Nya.
At-Tasbīḥ (menyucikan Allah) termasuk bukti keimanan kepada Allah -Ta’ālā- dan merupakan salah satu prinsip mentauhidkan Allah. Sebagaimana juga termasuk bukti kebaikan akidah islam. Maknanya adalah mengagungkan Allah, menyucikan-Nya, dan membersihkan-Nya dari segala kekurangan yang dinisbahkan kepada-Nya oleh orang-orang musyrik dan ateis, seperti memiliki sekutu, anak, istri, dll. Bertasbih berarti menjauhkan hati dan pikiran dari anggapan Allah memiliki kekurangan, atau menisbahkan kepada-Nya kejelekan. Hal ini menuntut menetapkan sifat-sifat sempurna bagi Allah -Ta'ālā-. Dan di antara nama-nama Allah adalah as-Sabbūh atau as-Subbūh, yang artinya Zat yang dibersihkan dan disucikan oleh setiap makhluk yang ada di langit dan bumi dari aib dan kekurangan. Bertasbih itu bisa dengan lisan dengan mengucapkan “subḥānallāh” dan kalimat semacamnya. Bisa juga dengan anggota badan berupa melaksanakan ibadah untuk Allah semata dan menjauhi segala sesuatu selain-Nya. Bisa juga dengan hati berupa menyucikan Allah, meniadakan setiap kekurangan dari-Nya, dan meyakini kesempurnaan bagi-Nya dalam nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan zat-Nya. At-Tasbīḥ ada lima macam, yaitu: 1. Tasbih Allah -Ta'ālā- untuk diri-Nya yang Maha Suci. 2. Tasbih para Malaikat untuk Allah -Ta’ālā-. 3. Tasbih orang-orang saleh dari kalangan manusia; yakni dari para nabi dan para pengikut mereka untuk Allah -Ta’ālā-. 4. Tasbih alam semesta semuanya untuk Allah -Ta’ālā-. 5. Tasbih para penduduk surga di dalamnya untuk Allah -Ta’ālā-.
At-Tasbīḥ artinya menyucikan, mengagungkan dan membebaskan dari keburukan dan kekurangan. At-Tasbīḥ juga bisa bermakna perkataan “subḥānallāh”. Asalnya dari kata as-subḥ yang berarti jauh. Dan at-tasbīḥ berarti at-tab'īd (menjauhkan).