الحميد
(الحمد) في اللغة هو الثناء، والفرقُ بينه وبين (الشكر): أن (الحمد)...
Dari Abu Ṡa'labah al-Khusyani -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, "Dahulunya orang-orang (para sahabat) apabila singgah di satu tempat, mereka berpencar di persimpangan jalan dan di lembah-lembah. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya berpencarnya kalian di jalan-jalan dan lembah-lembah, itu adalah dari perbuatan setan." Setelah itu, setiap kali mereka singgah di satu tempat, mereka selalu bergabung satu dengan lainnya.
Dahulunya orang-orang (para sahabat) ketika singgah di satu tempat saat dalam perjalanan, mereka berpencar di berbagai jalan gunung dan lembah-lembah. Lantas Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memberitahu mereka bahwa berpencarnya mereka ini adalah dari perbuatan setan; untuk menakut-nakuti para wali Allah dan menggerakkan musuh-musuh-Nya. Setelah itu, setiap kali mereka singgah di satu tempat, mereka pun berdekatan satu dengan lainnya hingga seandainya ada kain yang dibentangkan kepada mereka, tentu cukup karena begitu rapatnya kedekatan mereka.