البحث

عبارات مقترحة:

البارئ

(البارئ): اسمٌ من أسماء الله الحسنى، يدل على صفة (البَرْءِ)، وهو...

الكبير

كلمة (كبير) في اللغة صفة مشبهة باسم الفاعل، وهي من الكِبَر الذي...

السيد

كلمة (السيد) في اللغة صيغة مبالغة من السيادة أو السُّؤْدَد،...

Dari Abu Bakrah, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-bahwasannya, "Apabila beliau mendapatkan hal yang menggembirakan atau kabar gembira, beliau pun bersujud untuk bersyukur kepada Allah."

شرح الحديث :

Hadis mulia ini menjelaskan tindakan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- setiap kali mendapatkan hal yang menggembirakan atau kabar baik. Beliau bersujud syukur kepada Allah -Ta'ālā-. Sujud syukur disyariatkan ketika mendapatkan kenikmatan yang terbarukan. Adapun kenikmatan yang terus-menerus seperti nikmat Islam, kesehatan, kecukupan, dan selainnya tidak disyariatkan melakukan sujud syukur. Sebab, kenikmatan-kenikmatan Allah tersebut kontinyu tidak terputus. Seandainya disyariatkan sujud syukur untuk berbagai kenikmatan itu, niscaya manusia menghabiskan umurnya dalam sujud. Bersyukur terhadap kenikmatan tersebut dan kenikmatan lainnya hanya bisa dilakukan dengan ibadah dan taat kepada Allah -Ta'ālā-.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية