المهيمن
كلمة (المهيمن) في اللغة اسم فاعل، واختلف في الفعل الذي اشتقَّ...
Berbagai maslahat yang ketiadaannya dapat membuat seorang mukalaf kesulitan untuk memikulnya, dan ketiadaan maslahat-maslahat tersebut tidak sampai menimbulkan kebinasaan dalam urusan agama atau akhirat.
Kebutuhan sekunder merupakan salah satu tingkatan kebutuhan antara aḍ-Ḍarūriyāt (kebutuhan pokok) dan at-taḥsīniyyāt (kebutuhan luks). Al-Ḥājiyyāt merupakan ungkapan bagi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk melapangkan diri serta menghilangkan kesempitan yang biasanya menyebabkan kesulitan dan kesusahan yang luar biasa. Hanya saja ketiadaannya tidak sampai menimbulkan kebinasaan yang membuat lenyap maslahat-maslahat umum, baik yang berkaitan dengan agama maupun dunia. Al-Ḥājiyyāt berlaku dalam ibadah seperti mengusap khuf (sepatu) dan jamak (menggabungkan) antara dua salat. Juga berlaku dalam kebiasaan seperti makanan, minuman, pakaian, dan segala hal yang berguna. Dalam muamalat seperti pembolehan transaksi ِ as-salam dan al-isṭiṣnā', dan dalam jināyāt (pidana) seperti penetapan tebusan kepada keluarga pembunuh dari pihak ayah mengenai pembunuhan secara keliru, dan sebagainya.
Bentuk jamak dari ḥājiy. Dinisbahkan pada kata al-ḥājah, yaitu kefakiran dan kemiskinan. Makna asal al-iḥtiyāj adalah kebutuhan mendesak pada sesuatu. Makna lainnya adalah kemaslahatan dan kemiskinan.