البحث

عبارات مقترحة:

الحسيب

 (الحَسِيب) اسمٌ من أسماء الله الحسنى، يدل على أن اللهَ يكفي...

القادر

كلمة (القادر) في اللغة اسم فاعل من القدرة، أو من التقدير، واسم...

الآخر

(الآخِر) كلمة تدل على الترتيب، وهو اسمٌ من أسماء الله الحسنى،...

Rasa malu
(الْحَيَاءُ)


من موسوعة المصطلحات الإسلامية

المعنى الاصطلاحي

Al-Ḥayā` adalah perubahan dalam jiwa yang disebabkan pengagungan dan semacamnya yang mampu mencegah jiwa melakukan sesuatu atau meninggalkannya karena menghindari celaan atau cercaan.

الشرح المختصر

Al-Ḥayā` merupakan akhlak agung dan sifat mulia yang mendorong manusia melakukan yang baik dan menjauhi yang buruk berupa perkataan, perbuatan maupun perilaku; dan mencegahnya dari melalaikan hak orang lain. Al-Ḥayā` terbagi dua macam: Pertama: Bersifat kepribadian atau pembawaan, yaitu rasa malu yang diciptakan oleh Allah -Ta'ālā- dalam setiap jiwa, seperti rasa malu membuka aurat, bersenggama di hadapan orang lain, dan lain sebagainya. Kedua: Bersifat keimanan atau dapat dipelajari, yaitu rasa malu yang mencegah seorang mukmin dari melakukan kemaksiatan atau meninggalkan ketaatan karena takut kepada Allah -Ta'ālā-. Para ulama juga membagi rasa malu menjadi tiga bagian: 1. malu kepada Allah, terwujud dengan menjalankan perintah-perintah Allah. 2. Malu kepada diri sendiri, terwujud dengan menjaga kehormatan diri, cita-cita tinggi dan menjaga diri dalam situasi-situasi sepi. 3. Malu kepada selain keduanya. Yakni rasa malu kepada makhluk-makhluk yang lain. Terwujud dengan tidak mengganggu mereka dan tidak melakukan keburukan secara terang-terangan di hadapan mereka. Rasa malu jika disebabkan penghormatan atau pengagungan tanpa mengakibatkan meninggalkan urusan syariat maka itu baik dan terpuji. Namun jika disertai meninggalkan urusan yang disyariatkan, seperti tidak menuntut ilmu atau tidak mencegah kemungkaran, maka itu adalah khajal (rasa malu) yang buruk dan tercela, meskipun sebagian orang menamakannya ḥayā` (rasa malu). Sebab, al-ḥayā` (rasa malu) itu semuanya baik.

التعريف اللغوي المختصر

Al-Ḥayā` artinya rasa malu. Lawannya adalah al-waqāḥah (tidak tahu malu) dan al-jur`ah (berani). Berasal dari kata al-ḥayāh (hidup) yang merupakan lawan kata al-maut (mati).