الله
أسماء الله الحسنى وصفاته أصل الإيمان، وهي نوع من أنواع التوحيد...
Manhaj yang dibangun atas dasar mengikuti Alquran dan Sunah sesuai pemahaman orang-orang pilihan dari umat ini dari kalangan sahabat yang mulia, tokoh-tokoh tabiin yang mengikuti mereka dengan baik, dan para pengikut tabiin, serta orang-orang yang berjalan di atas jalan mereka, yang berpegang teguh dengan aṡar (sunah) mereka, dan mengikuti petunjuk mereka sampai hari akhir.
Salafiyyah adalah penisbahan kepada salaf, yaitu sahabat, tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dari kalangan imam-imam yang menjadi panutan, dan yang diakui kepemimpinannya dalam agama, sifat warak, dan ketakwaan secara lahir dan batin. Juga diketahui kedudukan besar mereka dalam agama; manusia menerima perkataan mereka serta mengamalkannya secara turun-temurun. Yaitu para fukaha dan ulama umat ini yang dijadikan teladan dalam agama. Bukan orang-orang yang dicela karena bidah, atau dikenal dengan gelar yang tidak baik dari berbagai sekte yang menyelisihi Ahlusunah wal Jamaah, seperti Khawarij, Rafiḍah, Qadariyah, Jabariyah, Jahmiyah, Muktazilah, dan sekte-sekte sesat lainnya. Di antara ciri menonjol salafiyyah adalah: berpegang teguh dengan manhaj an-naql (Alquran dan Sunah). Karena itu, pada awalnya mereka dikenal dengan sebutan ahlul hadis, untuk membedakan antara mereka dengan orang-orang yang keluar dari manhaj ini dari kalangan Rafiḍah, Muktazilah, Khawarij, dan yang lainnya. Mereka juga dikenal dengan ahlul aṡar. Dan dalam memahami nas, mereka merujuk kepada salafussaleh, karena mereka memiliki pemahaman yang lebih cermat dan otak yang lebih jernih, lebih jujur dalam berpegang kepada Sunah dan dalam beragama, ilmunya lebih dalam, tidak banyak memaksakan diri, dan lebih dekat kepada cahaya kenabian.
Penisbahan kepada as-salaf. Diambil dari kata salafa-yaslafu-sulūfan, yaitu berlalu, selesai, lewat, dan terdahulu. "Salafu ar-rajul" artinya nenek moyang seseorang yang terdahulu, dan para kerabatnya yang lebih tinggi darinya dalam usia dan keutamaan.