البحث

عبارات مقترحة:

الحليم

كلمةُ (الحليم) في اللغة صفةٌ مشبَّهة على وزن (فعيل) بمعنى (فاعل)؛...

المؤخر

كلمة (المؤخِّر) في اللغة اسم فاعل من التأخير، وهو نقيض التقديم،...

الباطن

هو اسمٌ من أسماء الله الحسنى، يدل على صفة (الباطنيَّةِ)؛ أي إنه...

Dari Abdullah bin 'Amru bin al-Āṣ -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Dosa-dosa besar itu ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa dan sumpah palsu."

شرح الحديث :

Hadis ini mengkaji sejumlah dosa yang dideskripsikan sebagai dosa-dosa besar. Dinamakan demikian karena bahayanya yang besar terhadap pelakunya dan kepada manusia di dunia dan akhirat. Pertama: "Menyekutukan Allah" yaitu kufur kepada Allah dengan menyembah selain-Nya bersama-Nya, dan mengingkari ibadah kepada Rabbnya. Kedua: "Dan durhaka kepada kedua orang tua." Hakekat durhaka adalah melakukan tindakan yang menurut kebiasaan dapat menyakiti kedua orang tuanya atau salah satunya, seperti tidak menghormati keduanya, mencela mereka, tidak mengurus dan memelihara mereka saat mereka butuh kepada anak. Ketiga: "membunuh jiwa," tanpa hak seperti membunuh secara zalim atau karena permusuhan. Adapun jika seseorang berhak untuk dibunuh dengan benar berupa qisas dan lainnya, maka tidak masuk ke dalam makna hadis ini. Selanjutnya hadis ini diakhiri dengan ancaman terhadap sumpah palsu. Dinamakan "al-Gamūs" karena menenggelamkan pelakunya dalam dosa atau dalam neraka, karena ia bersumpah dengan dusta padahal dia mengetahuinya.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية