الخبير
كلمةُ (الخبير) في اللغةِ صفة مشبَّهة، مشتقة من الفعل (خبَرَ)،...
Dari Abu Umāmah -raḍiyallahu 'anhu- secara marfū', Rasulullah - Ṣallallāhu 'Alaihi Wa Sallam - telah berdoa dengan doa yang banyak, tidak ada yang kami hafal sedikitpun. Kami berkata, "Wahai Rasulullah, engkau telah berdoa dengan doa yang banyak, tidak ada sedikitpun yang kami hafal." Maka beliau bersabda, "Maukah kalian aku beritahu doa yang dapat menggabungkan semuanya? Bacalah, Allāhumma innī as aluka min khairi mā sa`alaka minhu nabiyyuka Muhammadun -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, wa a'ūżu bika min syarri māsta'āża minhu nabiyyuka Muhammadun -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- wa antal musta'ān, wa 'alaikal balāgu, wa lā haula wa lā quwwata illā billāh (Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad - Ṣallallāhu 'Alaihi Wa Sallam-, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang berlindung darinya Nabi-Mu Muhammad - Ṣallallāhu 'Alaihi Wa Sallam- Engkaulah tempat meminta pertolongan dan kepada-Mu tempat mengadu, tiada daya dan upaya serta kekuatan selain dengan Allah)"
Doa adalah ibadah yang besar pahalanya. Beliau (Nabi) -'alaihiṣṣalātu wassalāmu- telah banyak berdoa sehingga sebagian sahabat tidak dapat menghafal kebanyakan dari doa-doa tersebut. Lalu mereka memintanya demi kebaikan yang banyak agar dapat mereka raih. Maka beliau mengajarkan mereka doa yang menyeluruh dan singkat serta mudah, mencakup kebaikan dunia dan akhirat, sehingga mereka dapat meraih apa yang tidak dapat mereka hafal dan dapat meraih kebaikan yang mereka cari. Doa ini walaupun daif (lemah), namun maknanya tidak mengandung hal-hal yang dilarang, dan berdoa dengannya boleh-boleh saja, karena hukum asal dalam doa adalah diperbolehkan.