الملك
كلمة (المَلِك) في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فَعِل) وهي مشتقة من...
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, “Salah seorang sahabat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melewati jalan di lereng gunung yang memiliki mata air tawar yang membuatnya takjub. Lalu ia berkata, “Andai aku beruzlah (menyendiri) meninggalkan manusia lalu tinggal di tempat ini. Namun aku takkan melakukannya hingga aku meminta izin kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.” Maka ia pun menyampaikan hal itu kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, lalu beliau bersabda, “Jangan engkau lakukan! Karena keberadaan seorang dari kalian di jalan Allah itu lebih utama daripada salatnya di rumahnya selama 70 tahun. Tidakkah kalian mau Allah mengampuni kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga? Berperanglah di jalan Allah! Siapa yang berperang di jalan Allah walau selama perahan susu unta, maka ia berhak mendapatkan surga.”
Makna hadis: Seorang sahabat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah melewati jalan di lereng gunung yang memiliki mata air tawar, hingga mata air itu membuatnya takjub dan ia ingin menyendiri meninggalkan manusia untuk tinggal di tempat itu guna beribadah kepada Allah dan meminum dari mata air tersebut. Hanya saja sahabat itu -raḍiyallāhu 'anhu- mengatakan, “Aku takkan melakukannya sampai aku meminta izin kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.” Maka ia pun menyampaikan hal itu kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, lalu beliau bersabda, “Jangan engkau lakukan!” Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarangnya melakukan hal itu, karena perang telah wajib untuknya saat itu, sehingga tindakannya menyendiri untuk beribadah adalah satu dosa karena menyebabkan dia meninggalkan kewajiban tersebut. Lalu beliau bersabda, “…karena keberadaan seorang dari kalian di jalan Allah itu lebih utama daripada salatnya di rumahnya selama 70 tahun.” Karena berjihad di jalan Allah itu lebih utama daripada fokus melakukan salat selama 70 tahun; karena manfaat jihad itu memiliki dampak luas daripada salat yang manfaatnya hanya terbatas pada pelakunya. “Tidakkah kalian mau, Allah mengampuni kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga?” Maksudnya: jika kalian mau diampuni dosa-dosa kalian oleh Allah dan dimasukkan ke dalam surga, maka kalian harus berperang di jalan Allah -Ta'ālā- dengan penuh kesabaran dan mengharapkan balasan Allah. Lalu beliau menjelaskan keutamaannya dengan sabda beliau, “Siapa yang berperang di jalan Allah walau selama perahan susu unta, maka ia berhak mendapatkan surga.” Maksudnya: siapa yang berperang di jalan Allah -Ta'ālā- untuk menegakkan kalimat-Nya, maka ia berhak mendapatkan surga, meskipun keikutsertaannya dalam perang hanya sebentar.