الرحيم
كلمة (الرحيم) في اللغة صيغة مبالغة من الرحمة على وزن (فعيل) وهي...
Dari Abu Sa'īd al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah (ucapan): Lā ilāha illallāh, wa subḥānallāh, wallāhu akbar, walḥamdulillāh, wa lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh." (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Mahasuci Allah. Allah Mahabesar. Segala puji bagi Allah. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan (daya dan upaya) Allah)
Hadis ini merupakan dalil keutamaan zikir dengan redaksi ini, karena di dalamnya terkandung makna tasbih, pengagungan dan pemuliaan terhadap Allah Jalla wa 'Alā dan karena di dalamnya terkandung pujian kepada Allah atas perbuatannya yang tidak ada daya, gerak dan kemampuan bagi seorang hamba selain tunduk atas kehendak-Nya. Tidak ada daya untuk menolak keburukan dan kekuatan untuk mendatangkan kebaikan, kecuali dengan bantuan Allah Jalla wa 'Alā. Kalimat-kalimat dengan makna yang agung ini adalah yang akan kekal dampak dan manfaatnya bagi seorang mukmin setelah kematiannya.