البحث

عبارات مقترحة:

الملك

كلمة (المَلِك) في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فَعِل) وهي مشتقة من...

الغني

كلمة (غَنِيّ) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل) من الفعل (غَنِيَ...

الكبير

كلمة (كبير) في اللغة صفة مشبهة باسم الفاعل، وهي من الكِبَر الذي...

Dari Mu’āwiyah bin Abu Sufyān -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, ‎Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya kedua ‎mata adalah tali/simpul (penutup) dubur, apabila kedua mata tidur, maka ‎tali/simpul itu terlepas.”‎

شرح الحديث :

Makna hadis: “Kedua mata adalah tali/simpul (penutup) dubur”, yakni ‎bahwa kedua mata ketika dalam keadaan terjaga/bangun dapat menjaga ‎dubur dan menahan keluarnya sesuatu yang biasa keluar darinya. Jika ‎keluar sesuatu darinya maka manusia dapat merasakannya.‎ ‎“Apabila kedua mata tidur, maka tali/simpul itu terlepas”, yakni jika ‎seseorang telah tidur maka terjadi pengendoran otot-otot dalam ‎tubuhnya, lalu akan terlepas tali/simpul yang mengikat anusnya, sehingga ‎keluar darinya angin/kentut tanpa ia rasakan. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menganalogikan mata ‎dengan tali/simpul yang mengikat bejana, jika kedua mata terbuka maka ‎tali/simpul itu terikat pada anus, bahkan meskipun keluar darinya sesuatu maka ‎ia dapat merasakannya. Dan jika kedua mata telah tidur, maka tali/simpul ‎itu mengendor, lalu keluarlah apa-apa yang terdapat di dalam bejana (usus ‎besar) tanpa ia rasakan keluarnya.‎ Ini masuk ke bab tasybīh (menyerupakan sesuatu ‎dengan sesuatu) yaitu analogi yang sangat dalam dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk mendekatkan hukum syar’i kepada pemahaman, ‎dan itu termasuk jawāmi’ul kalim (perkataan singkat namun ‎maknanya luas dan mendalam) yang dianugerahkan oleh Allah kepada ‎Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية