الغني
كلمة (غَنِيّ) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل) من الفعل (غَنِيَ...
Sebuah sekte batiniah yang dinisbatkan kepada Ismail bin Ja'far aṣ-Ṣādiq yang meyakini wajibnya keberadaan imam yang maksum (terjaga dari dosa), yang telah ditetapkan oleh nas dari keturunan Muhammad bin Ismail, di samping meyakini akidah taqiyah dan reinkarnasi.
Sekte Ismailiah adalah orang-orang yang menetapkan keimaman Ismail bin Ja'far aṣ-Ṣādiq. Dan dikatakan, sekte ini dinisbatkan kepada Muhammad bin Ismail bin Ja'far aṣ-Ṣādiq. Yaitu sebuah sekte yang zahirnya membela Ahlulbait, namun hakikatnya menghancurkan akidah Islam, membatalkan syariat, dan mencela agama. Sekte ini memiliki banyak pecahan, dan memiliki ekstensi sepanjang zaman hingga masa kita sekarang ini. Mereka sangat guluw, bahkan sampai kepada tingkat bahwa kelompok Syi'ah al-Iṡna 'Asyrīyah mengkafirkan para anggotanya. Sekte Ismailiah terbagi dua: 1. Kelompok yang menanti Ismail bin Ja'far, padahal para sejarawan sepakat mengenai kematian Ismail pada masa hidup bapaknya. 2. Kelompok yang berpendapat bahwa yang menjadi imam setelah Ja'far adalah cucunya, yaitu Muhammad bin Ismail bin Ja'far. Karena Ja'far telah melantik putranya, Ismail, sebagai imam setelahnya, namun ketika Ismail meninggal dunia pada saat bapaknya masih hidup, maka diketahui bahwa dia sebenarnya mengangkat putra Ismail. Di antara keyakinan mereka: 1. Keterjagaan dari dosa menurut mereka bukan berarti tidak melakukan kemaksiatan dan kesalahan, tetapi mereka menafsirkan kemaksiatan-kemaksiatan itu sesuai dengan keyakinan mereka. 2. Bahwa orang yang meninggal dunia tanpa mengetahui imam pada masanya dan dia belum membaiatnya, maka ia mati dengan kematian jahiliah. 3. Bersikap guluw kepada imam dengan menyifati mereka dengan berbagai sifat yang mengangkatnya sampai menyerupai Tuhan, meyakini mereka secara khusus mengetahui perkara batin, serta menyerahkan seperlima penghasilannya kepada mereka. 4. Mereka membenarkan taqiyah dan sirriyah, serta mereka menerapkannya pada fase-fase ketika mereka mengalami berbagai peristiwa berat. 5. Meyakini reinkarnasi, dan imam menurut mereka merupakan pewaris para nabi seluruhnya dan pewaris semua imam sebelumnya. 6. Mengingkari sifat-sifat Allah, karena dalam pandangan mereka bahwa Allah di luar jangkauan akal. Menurut mereka Allah tidak ada dan tidak juga tidak ada, tidak berilmu dan tidak juga jahil, tidak berkuasa dan tidak juga lemah.
Dinisbahkan kepada Ismail, yaitu sebuah sekte kebatinan yang meyakini keimaman Ismail bin Ja'far aṣ-Ṣādiq.