البحث

عبارات مقترحة:

العظيم

كلمة (عظيم) في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فعيل) وتعني اتصاف الشيء...

التواب

التوبةُ هي الرجوع عن الذَّنب، و(التَّوَّاب) اسمٌ من أسماء الله...

Sifat-sifat yang ditetapkan
(صفات ثبوتية)


من موسوعة المصطلحات الإسلامية

المعنى الاصطلاحي

Sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah-Ta'ālā- untuk diri-Nya dalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam sunah beliau.

الشرح المختصر

Aṣ-Ṣifāt aṡ-Ṡubūtiyyah ialah sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah -Ta'ālā- untuk diri-Nya dalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam Sunah beliau. Atau dengan definisi lain, yaitu sifat-sifat yang menunjukkan makna yang tetap dan ada. Semuanya adalah sifat-sifat pujian dan kesempurnaan, tidak ada kekurangan dalam segi apapun, seperti sifat hidup, ilmu, kekuasaan, bersemayam, kedua tangan, wajah, dan sebagainya. Oleh sebab itu, wajib menetapkan sifat-sifat tersebut untuk Allah sesuai pengertian yang layak bagi Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-. Sifat-sifat yang ditetapkan ini terbagi dalam beberapa klasifikasi sesuai pertimbangan-pertimbangan yang menjadi rujukan setiap pembagian. Berdasarkan pertimbangan keterkaitan sifat itu dengan Zat Allah -'Azza wa Jallā-, sifat-sifat ini terbagi menjadi : 1. Sifat-sifat ẓātiyyah, yaitu sifat-sifat yang tidak akan terpisah dari zat, seperti sifat kehidupan, ilmu, kekuasaan, wajah, kedua tangan, dan sebagainya. 2. Sifat-sifat perbuatan, yaitu sifat-sifat yang berkaitan dengan kehendak Allah -Ta'ālā- dan kekuasaan-Nya, seperti menciptakan, memberi rezeki, bersemayam, datang, dan sebagainya. Dan berdasarkan dalil-dalil penetapannya, sifat-sifat Ṡubutiyah terbagi menjadi : 1. Sifat-sifat syar'iyyah 'aqliyyah, yaitu sifat-sifat yang penetapannya secara bersama-sama ditunjukkan oleh dalil syariat yang berupa nas, dalil akal (logika), dan fitrah yang sehat, seperti sifat mengetahui, mendengar, melihat, tinggi, kuasa, dan semacamnya. 2. Sifat-sifat informatif sam'iyyah, yaitu sifat-sifat yang tidak ada jalan untuk penetapannya kecuali dengan dalil nas, seperti bersemayam, kedua tangan, wajah, turun, dan semacamnya.