Khalaf (الْخُلْف)

Khalaf (الْخُلْف)


علوم القرآن العقيدة

المعنى الاصطلاحي :


Orang yang datang setelah tiga generasi utama dan menempuh jalan pengikut bid'ah dan hawa nafsu.

الشرح المختصر :


Al-Khalaf adalah setiap orang yang datang setelah masa salaf. Salaf adalah orang-orang di tiga generasi utama; yakni generasi Rasululllah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-, generasi Sahabat dan generasi Tabiin. Sebagian ulama membatasinya mulai dari tahun 255 H. Al-Khalaf ada dua macam: 1. Khalaf yang rusak. Kata ini diungkapkan sebagai lawan kata "as-salaf". Maksudnya, orang yang dituduh melakukan bidah atau terkenal dengan gelar yang tidak menyenangkan. Orang yang menyimpang dari Al-Qur'ān dan Sunah, dan melenceng dari jalan para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- dengan tidak menjadikannya sebagai manhaj (metode beragama), maka ia dinamakan "khalafi", meskipun dia hidup di tengah-tengah para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum-. Termasuk khalaf orang yang menyimpang dari jalan Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau dalam masalah akidah dari kalangan pengikut bidah dan hawa nafsu, seperti Khawarij dan Rāfiḍah serta seperti Ahli Kalam yang mendahulukan akal daripada nas-nas syariat, seperti Jahmiyyah, Muktazilah, Asyā'irah, Qadariyyah, Murji`ah, dan lain-lain. Kelompok "khalaf" mengakui penamaan ini. Bahkan banyak dari mereka yang berani mengutamakan mazhab khalaf atas mazhab Salaf. Metode mereka adalah mengeluarkan makna-makna nas yang dipalingkan dari hakikatnya dengan berbagai penafsiran dan ungkapan-ungkapan asing. 2. Khalaf yang baik. Mereka adalah setiap orang yang meniti jalan Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau. Kelompok ini disebut "salafi", yakni orang yang mengikuti manhaj generasi salaf. Setiap orang, meskipun masanya datang setelah masa generasi salaf, akan tetapi ia konsisten terhadap manhaj dan jalan mereka dalam ilmu dan amal ia termasuk bagian dari mereka.

التعريف اللغوي المختصر :


Khalaf: Yang datang terakhir dan setiap orang yang datang setelah berlalunya orang yang pergi, baik kedatangan terakhirnya ini terkait zaman atau dalam tingkatan. Dikatakan, "Fulān khalafun li abīhi" artinya fulan datang setelah ayahnya. Lawannya adalah as-salaf, yakni setiap orang yang mendahuluimu.