Logika (الْعَقْلِيَّاتُ)

Logika (الْعَقْلِيَّاتُ)


العقيدة أصول الفقه

المعنى الاصطلاحي :


Hukum-hukum yang bersumber dari akal, baik penetapan ataupun penafian.

الشرح المختصر :


'Aqlīyāt ialah perkara dan hakikat-hakikat yang ditunjukkan oleh akal, seperti keberadaan Allah Ta'ālā serta menyifati-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan, dan sebagainya. Ahli Kalam mendefinisikan 'aqlīyāt, yaitu sesuatu yang murni ditetapkan oleh akal sedangkan naql (nas) mengikuti. ‘Aqlīyāt menurut mereka mencakup pembahasan tauhid dan sifat. Kebalikannya ialah syar'iyyāt atau sam'iyyāt, yaitu hal-hal yang kemungkinan penetapan dan penafiannya dipastikan oleh nas (wahyu), dan tidak ada jalan bagi akal kepadanya seperti kenabian, azab kubur, dan perkara-perkara akhirat. Tapi perlu diketahui, bahwa sebagian mereka memasukkan kenabian ke dalam 'aqlīyāt. Jelas sekali bahwa hal ini bertentangan dengan manhaj Ahlusunnah wal Jama'ah, karena bagi mereka Alquran, Sunah, dan ijmak para sahabat adalah sumber mempelajari syariat. Lebih dari itu mereka juga menyimpang dengan bidah pembagian usuluddin menjadi 'aqlīyāt dan sam'īyāt yang dibangun di atas pemikiran batil yang dicetuskan oleh para ahli filsafat bahwa nas-nas agama bertentangan dengan akal, lantas mereka berusaha menjadi penengah antara akal dan naql (nas), hal yang memaksa mereka untuk menggunakan akal di luar ranah kajiannya, sehingga mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan batil yang bertabrakan dengan syariat dan memaksa mereka melakukan takwil dan tafwīḍ. Padahal bagi Ahlusunnah wal Jama'ah tidak ada kontradiksi antara akal yang sehat lagi jelas dengan naql yang sahih.

التعريف اللغوي المختصر :


Bentuk jamak dari 'aqlī, yaitu isim mansub yang dinisbatkan kepada akal. Aql artinya mengetahui, kebalikannya bodoh dan jahil. Aql juga memiliki makna memahami dan membedakan. Dikatakan, "'Aqala asy-syai`a" artinya memahami sesuatu dan merenungkannya. Asal artinya ialah mencegah dan menahan.