المؤمن
كلمة (المؤمن) في اللغة اسم فاعل من الفعل (آمَنَ) الذي بمعنى...
Benda yang menulis takdir-takdir segala sesuatu hingga hari kiamat dengan perintah dari Allah -Ta'ālā-.
Al-Qalam (pena) adalah yang menulis segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat berupa kebaikan atau kejelekan, yang kecil maupun yang besar. Al-Qalam menulis semua itu di Lauh Mahfuz dengan perintah dari Allah -Ta'ālā- 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Karena inilah, dikatakan dalam definisi takdir: apa yang telah diketahui dan telah ditulis oleh pena terkait segala sesuatu yang akan terjadi hingga selama-selamanya. Di antara akidah Ahlusunah wal Jamaah adalah mengimani pena tanpa larut memperbincangkan bentuknya. Karena itu termasuk ilmu gaib yang tidak diberitahukan Allah kepada para hamba-Nya. Sebagian ulama menyebutkan beberapa jenis al-Qalam (pena) yang mereka simpulkan dari Sunah Nabi: Pertama: Ini yang tertinggi, yaitu pena yang digunakan untuk menulis apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Ini adalah al-Qalam (pena) umum yang mencakup semua makhluk. Kedua: Pena yang ada di tangan para Malaikat yang menulis apa yang diwahyukan Allah -Tabāraka wa Ta'ālā- berupa perkara-perkara yang dengannya Dia mengatur urusan-urusan alam atas dan alam bawah. Ketiga: Pena yang menulis takdir-takdir secara umum di malam qadar setiap tahun. Keempat: Pena yang digunakan malaikat menulis urusan individu di dalam rahim seperti rezeki dan amal perbuatan. Kelima: Pena yang dibuat untuk hamba yang sudah balig, yang berada di tangan para Malaikat yang mulia, yang menulis apa saja yang dilakukan anak Adam. Keenam: Pena yang digunakan manusia untuk menulis apa yang Allah -Ta'ālā- ajarkan kepada mereka. Dan di antara pena jenis ini yang paling penting adalah pena para juru tulis wahyu yang dahulu mencatat wahyu di hadapan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Pendapat yang benar adalah bahwa tidak ada yang bisa menghitung pena kecuali Allah -Jalla wa 'Alā-. Dan tidak sepantasnya menetapkan pena dalam jumlah tertentu. Pena-pena ada banyak. Allah yang mengetahuinya dan membilangnya. Karena inilah disebutkan dalam hadis al-mi'rāj, "Beliau mendengar suara goresan pena..." Bisa jadi segala sesuatu memiliki pena khusus. Rabb kita -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang mengetahuinya.
Al-Qalam adalah alat untuk menulis. Asalnya bermakna memotong sesuatu yang keras. Dari pengertian ini, pena dinamakan al-qalam, karena dipotong berkali-kali. Maksudnya, dipotong sedikit demi sedikit. Digunakan juga untuk makna "az-zalam" (anak panah) bentuk tunggal dari "al-azlām", dan anak panah yang tak berbulu dan garis.