الأذكار التي تقال في أوقات الشدة
Dari Abu Sa'id Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- secara mafrū', "Bagaimana aku bisa bersenang-senang padahal malaikat peniup sangkakala telah memasukkan (sangkakala) ke dalam mulut (siap siaga) dan ia hanya menunggu izin, kapan diperintahkan untuk meniup sangkakalanya maka dia akan meniupnya." Berita ini terasa berat sekali oleh para sahabat, kemudian beliau bersabda, "Ucapkanlah "Ḥasbunallāhu wa ni'mal wakīl" (Cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik yang menjamin)."  
عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- مرفوعاً: «كَيْفَ أَنْعَمُ! وصَاحِبُ القَرْنِ قَدِ التَقَمَ القَرْنَ، واسْتَمَعَ الإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ»، فَكَأَنَّ ذَلِكَ ثَقُلَ على أصحابِ رسولِ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- فقال لهم: «قُولُوا: حَسْبُنَا اللهُ ونِعْمَ الوَكِيلُ».

شرح الحديث :


Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa- sallam bersabda, "Bagaimana aku bisa senang sementara malaikat yang bertugas meniup sangkakala sudah meletakkan mulutnya di sangkakala sambil mendengar dan menunggu izin kapan dia diperintahkan untuk meniupnya, lalu ia akan meniupnya." Tentu saja hal itu memberatkan para sahabat Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam. Lantas Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepada mereka, "Ucapkanlah "Ḥasbunallāhu wa ni'mal wakīl" (Cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik yang menjamin)." Yakni, Dia yang menjamin kita.  

ترجمة نص هذا الحديث متوفرة باللغات التالية