الحفي
كلمةُ (الحَفِيِّ) في اللغة هي صفةٌ من الحفاوة، وهي الاهتمامُ...
Dari Anas -raḍiyallāhu 'anhu- bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa, dan lisan kalian.”
Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memerintahkan orang-orang beriman untuk berjihad di bawah kepemimpinan seorang imam/pemimpin dan di bawah satu bendera/panji iman dengan tujuan untuk meninggikan kalimat Allah, bukan untuk tujuan-tujuan duniawi. Hal itu terlaksana dengan hal-hal berikut: Harta yaitu dengan menginfakkannya untuk membeli senjata, mempersiapkan pasukan perang, dan yang semisalnya. Adapun jiwa maka dengan terjun langsung dalam medan perang bagi yang mampu dan ahli berperang. Inilah makna asal dari jihad, sebagaimana firman Allah -Ta’ālā-, “Dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu.” Adapun lisan maka dengan berdakwah kepada agama Allah -Ta’ālā-, menyebarkannya, membela Islam, mendebat dan membantah orang-orang ateis (kafir), serta menyebarkan dakwah melalui berbagai media massa untuk menegakkan hujah (dalil) terhadap orang-orang yang menentang, dan dengan seruan kebaikan ketika ada pertemuan, memberikan peringatan, dan yang semisalnya dengan segala sarana yang dapat digunakan mengalahkan musuh; “Dan tidaklah mereka menimpakan sebuah bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka sebagai suatu amal saleh.” Serta dengan khotbah-khotbah dan syair-syair yang memotivasi untuk berjihad. Sungguh Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah bersabda, “Seranglah (ejeklah) kaum Quraisy dengan syair-syairmu, karena hal itu lebih menyakitkan mereka dari tusukan anak panah.” (HR. Muslim).