الشهيد
كلمة (شهيد) في اللغة صفة على وزن فعيل، وهى بمعنى (فاعل) أي: شاهد،...
Dari Abdullah bin Umar -raḍiyallāhu 'anhumā-, "Bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah salat di atas kendaraannya ke arah manapun wajah beliau menghadap. Beliau memberi isyarat dengan kepalanya. Dan Ibnu Umar juga melakukannya." Dalam riwayat lain dinyatakan, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- salat witir di atas untanya." Sementara redaksi imam Muslim menyatakan, "Hanya saja beliau tidak pernah salat fardu di atas kendaraannya." Dan redaksi imam Bukhari, "Kecuali salat fardu."
Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- hanya melaksanakan salat sunah di atas kendaraannya ke mana pun kendaraan itu menghadapkan beliau, meskipun tidak ke arah kiblat. Dalam pelaksanaannya beliau senantiasa menggunakan isyarat saat rukuk dan sujud. Beliau tidak memaksakan diri turun dari kendaraannya untuk rukuk, sujud, ataupun menghadap kiblat. Hal ini tidak ada perbedaan apakah yang dilakukan itu salat sunah mutlak, rawatib, ataupun salat-salat sunah yang mempunyai sebab khusus. Namun, beliau tidak pernah melakukan salat fardu dengan cara seperti ini. Rasulullah juga pernah melakukan salat witir di atas untanya.