البحث

عبارات مقترحة:

السميع

كلمة السميع في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فعيل) بمعنى (فاعل) أي:...

اللطيف

كلمة (اللطيف) في اللغة صفة مشبهة مشتقة من اللُّطف، وهو الرفق،...

الرحمن

هذا تعريف باسم الله (الرحمن)، وفيه معناه في اللغة والاصطلاح،...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, "Bahwa ketika Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- masuk masjid, lalu ada seorang laki masuk juga, lalu iapun salat. Kemudian ia datang dan mengucapkan salam pada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Beliau bersabda, "Kembali lalu salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat!" Orang itu kembali lalu salat seperti ia tadi salat. Kemudian datang dan mengucapkan salam pada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Beliau bersabda, "Kembali lalu salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat." Hal ini terjadi hingga tiga kali. Lalu orang itu berkata, "Demi Żat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa mengerjakan (salat) selain itu, maka ajarilah aku." Beliau bersabda, "Apabila engkau telah berdiri untuk salat maka bertakbirlah, kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Alquran, kemudian rukuklah sampai engkau tenang dalam keadaan rukuk. Selanjutnya bangkitlah sampai engkau lurus berdiri, kemudian sujudlah sampai engkau tenang dalam keadaan sujud, kemudian bangkitlah sampai engkau tenang dalam keadaan duduk. Lakukanlah hal itu pada setiap salatmu!"

شرح الحديث :

Suatu saat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- masuk masjid. Sejurus kemudian, masuklah salah seorang sahabat yang bernama Khallād bin Rāfi', lalu ia mengerjakan salat secara cepat yang mana gerakan dan doa-doanya tidak sempurna. Ketika selesai salat ia menghampiri Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan mengucapkan salam pada beliau, lalu beliau menjawab salamnya kemudian bersabda padanya, "Kembali lalu salatlah lagi, karena sesungguhnya engkau belum salat!" Iapun kembali lalu melakukan dalam salatnya yang kedua seperti apa yang ia lakukan dalam salatnya yang pertama, kemudian ia datang pada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Beliau bersabda padanya, "Kembali lalu salatlah lagi, karena sesungguhnya engkau belum salat!" Hal ini terjadi hingga tiga kali. Maka orang inipun bersumpah dengan mengucapkan, "Demi Żat yang mengutusmu dengan kebenaran -yakni Allah Ta'ālā- aku tidak bisa melakukan amalan salat selain yang telah aku kerjakan. Maka ajarilah aku!" Ketika ia menginginkan ilmu, jiwanya begitu mendambakannya, ia siap menerimanya dan tidak ada kemungkinan ia lupa setelah berulang kali mengulangi kesalahan, Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda padanya yang artinya, "Apabila engkau telah berdiri hendak salat lakukanlah takbīratul-iḥrām, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari Al-Qur`ān setelah membaca surat Al-Fātiḥah. Berikutnya rukuklah sampai engkau tenang dalam keadaan rukuk, kemudian bangkitlah dari rukuk sampai engkau berdiri dengan tegak dan engkau tenang dalam berdiri tegakmu ini, kemudian sujudlah sampai engkau tenang dalam keadaan sujud, kemudian bangkitlah dari sujud dan duduklah sampai engkau tenang dalam keadaan sujud. Lakukan gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan salat ini dalam semua salatmu, selain takbīratul-iḥrām, karena ia hanya dikerjakan pada rakaat pertama, bukan pada rakaat-rakaat lainnya. Adapun maksud "apa yang mudah dari Al-Qur`ān" adalah minimal bacaan surat Al-Fātiḥah, sebagaimana terdapat dalam berbagai riwayat hadis ini, dan juga dalil-dalil lainnya.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية