البحث

عبارات مقترحة:

القهار

كلمة (القهّار) في اللغة صيغة مبالغة من القهر، ومعناه الإجبار،...

المولى

كلمة (المولى) في اللغة اسم مكان على وزن (مَفْعَل) أي محل الولاية...

الغفور

كلمة (غفور) في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فَعول) نحو: شَكور، رؤوف،...

Dari Jābir bin Samurah ia berkata, "Dahulu jika kami mendatangi (majelis) Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- maka salah seorang dari kami duduk di mana majelis berakhir (barisan terakhir). "

شرح الحديث :

Di dalam hadis itu terdapat penjelasan tentang adab para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- di dalam majelis Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, yakni jika salah seorang di antara mereka mendatangi majelis Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka ia duduk di mana berakhir majelis (barisan akhir), baik di tengah-tengah majelis atau paling belakang. Seseorang jika masuk ke dalam suatu jamaah (majelis), maka hendaklah ia duduk di mana majelis tersebut berakhir dan tidak maju ke tengah-tengah majelis kecuali jika ada orang yang lebih mendahulukannya (mempersilahkannya) duduk di tempatnya atau jika ia telah menyediakan tempat untuknya di tengah-tengah majelis, maka tidak mengapa. Adapun jika ia memadati majelis dan seakan-akan ia mengatakan kepada manusia menjauhlah kalian dan (biarkan) aku duduk di bagian depan majelis, maka ini bertentangan dengan petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau -raḍiyallāhu anhum- serta menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki rasa sombong dan ujub (bangga) dengan dirinya sendiri.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية