الطيب
كلمة الطيب في اللغة صيغة مبالغة من الطيب الذي هو عكس الخبث، واسم...
Dari Hużaifah bin Al-Yaman -raḍiyallāhu 'anhumā, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Janganlah kalian katakan: Allah berkehendak dan fulan pun berkehendak!, tetapi katakanlah: Allah berkehendak kemudian fulan pun berkehendak!
Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang untuk menggandengkan nama makhluk kepada nama Khāliq dengan huruf "wawu" setelah mengucapkan kehendak (Māsyā Allāh) dan sebagainya. Sebab, yang demikian berarti mensejajarkan antara makhluk dengan sang Khāliq karena huruf "wawu" diletakkan untuk kemutlakan dua hal bergandengan sehingga tidak mengharuskan adanya urutan atau tingkatan. Tindakan menyamakan makhluk dengan Khāliq adalah syirik. Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- membolehkan penggandengan makhluk kepada Khāliq dengan kata "Ṡumma" karena yang dijadikan objek gandengan menjadi terbelakang dari yang menggandengkan dengan selisih waktu sehingga tidak dilarang karena hukumnya menjadi pengikut (tunduk kepada yang diikuti -edit).