البحث

عبارات مقترحة:

البارئ

(البارئ): اسمٌ من أسماء الله الحسنى، يدل على صفة (البَرْءِ)، وهو...

الواحد

كلمة (الواحد) في اللغة لها معنيان، أحدهما: أول العدد، والثاني:...

الغني

كلمة (غَنِيّ) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل) من الفعل (غَنِيَ...

Dari Uqbah bin 'Āmir -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Janganlah kalian berduaan dengan wanita (bukan mahram). " Lalu berkatalah seseorang dari kalangan Ansar, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika dia adalah saudara suami (ipar)?" Beliau bersabda, "Saudara suami adalah kematian." Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah dari Ibnu Wahb dia berkata, "Aku mendengar Laiṡ berkata, "Al-ḥamwu adalah saudara suami dan semisalnya dari kalangan kerabat suami, seperti anak paman dan semisalnya.

شرح الحديث :

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memperingatkan kita agar tidak masuk ke tempat wanita asing (nonmahram) dan berkhalwat (berduaan) dengan mereka. Karena tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita asing kecuali pihak ketiganya adalah setan. Sesungguhnya jiwa itu lemah sedangkan dorongan maksiat itu kuat, lalu terjadilah perkara yang haram. Maka beliau melarang berkhalwat agar terhindar dari keburukan dan sebab-sebab penggelincirnya. Seseorang (sahabat) bertanya, "Beritahukan kami wahai Rasulullah tentang kerabat suami? Boleh jadi dia perlu untuk masuk ke rumah kerabat suami yang ada isterinya, apakah ada keringanan dalam masalah ini?" Maka Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berkata, "Al-Ḥamwu (kerabat suami) adalah kematian." Karena orang-orang sudah terbiasa membiarkannya masuk dan tidak mengingkari perbuatan tersebut, sehingga dia berkhalwat dengan wanita nonmahram. Kemudian boleh jadi dia akan terjerembab ke perbuatan zina lalu berlangsung lama tanpa terdeteksi (ada yang mengetahui) apalagi curiga. Itulah kebinasaan dalam agama dan kehancuran abadi. Jadi tidak ada dispensasi/keringanan baginya! Justru hati-hatilah terhadap wanita kalian dari orang asing, jika kalian memiliki rasa cemburu.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية