السبوح
كلمة (سُبُّوح) في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فُعُّول) من التسبيح،...
Dari Salamah bin al-Akwa' -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Seseorang itu selalu menyombongkan dirinya, hingga ia dicatat sebagai orang-orang yang angkuh, maka ia akan ditimpa oleh apa yang menimpa mereka."
Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memperingatkan manusia untuk tidak bersikap ujub terhadap dirinya, di mana ia terus meninggikan dan membesarkan diri, hingga akhirnya ia dicatat sebagai orang-orang yang angkuh dan ditimpa oleh apa yang menimpa mereka. Dan orang-orang yang sombong –kita berlindung kepada Allah-, andai hukuman untuk mereka tidak ada selain firman Allah -Tabāraka wa Ta'ālā-, “Demikianlah, Allah akan menutup hati setiap orang yang sombong lagi angkuh.” Maka itu sudah sangat berat. Karena Allah yang Maha Perkasa –kita berlindung kepada Allah- mengunci hatinya hingga kebaikan tidak sampai kepadanya dan ia tidak akan berhenti dari keburukan. Hadis ini daif, tetapi makna yang ditunjukkannya yaitu keharaman sifat takabur, tinggi hati serta ancamannya terdapat dalam banyak nas. Seperti sabda Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan meskipun sebesar biji sawi" (Diriwayatkan oleh Muslim). Dan sabda beliau, "Ketika ada seorang laki-laki yang menyeret kain sarungnya karena sombong, maka dia ditenggelamkan ke dalam bumi. Maka dia akan terus berada di dalam bumi sampai hari kiamat". Muttafaq 'alaihi.