البحث

عبارات مقترحة:

الحليم

كلمةُ (الحليم) في اللغة صفةٌ مشبَّهة على وزن (فعيل) بمعنى (فاعل)؛...

الأحد

كلمة (الأحد) في اللغة لها معنيانِ؛ أحدهما: أولُ العَدَد،...

الرحمن

هذا تعريف باسم الله (الرحمن)، وفيه معناه في اللغة والاصطلاح،...

Dari Zaid, maula Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa mengucapkan, "Astagfirullāha al-lażī lā ilāha illā huwa Al- Hayya Al-Qayyūma wa atūbu ilaih (Aku memohon ampunan kepada Allah yang tiada Ilah selain Dia, yang Maha hidup lagi Maha mengurusi hamba-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya)" niscaya dosa-dosanya diampuni, meskipun ia pernah lari dari medan perang."

شرح الحديث :

Siapa mengucapkan, "Astagfirullāha al-lażī lā ilāha illā huwa Al- Hayya Al-Qayyūma wa atūbu ilaih (Aku memohon ampunan kepada Allah yang tiada Ilah selain Dia, yang Maha hidup lagi Maha mengurusi hamba-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya)" niscaya dosa-dosanya diampuni, meskipun ia pernah lari dari memerangi orang kafir. Sebagaimana telah diketahui, hahwa lari dari medan perang adalah salah satu dari tujuh dosa besar yang membinasakan, yang disebutkan dalam hadis, "Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan..." Di antaranya adalah lari dari pertempuran. Pengertian ini menjadi benar apabila maksudnya orang tersebut benar-benar bertobat dari semua dosa, termasuk dosa lari dari pertempuran. Bila tidak, maka sekedar memohon ampun sementara orangnya tetap melakukan dosa tidaklah berguna. Istigfar itu hanya berguna bila disertai tobat dari dosa.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية