البحث

عبارات مقترحة:

الحي

كلمة (الحَيِّ) في اللغة صفةٌ مشبَّهة للموصوف بالحياة، وهي ضد...

الكبير

كلمة (كبير) في اللغة صفة مشبهة باسم الفاعل، وهي من الكِبَر الذي...

الكريم

كلمة (الكريم) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل)، وتعني: كثير...

Eksistensialisme
(الْوُجُودِيَّةُ)


من موسوعة المصطلحات الإسلامية

المعنى الاصطلاحي

Suatu mazhab filsafat sastra yang atheis, yang dibangun di atas penonjolan nilai-nilai eksistensi individu dan karakteristiknya.

الشرح المختصر

Al-Wujūdiyyah merupakan mazhab atheis dan aliran filsafat bebas yang di bangun di atas pemikiran yang menipu dengan menampakkan nilai-nilai kemanusiaan. Dialah sang pemikir, pemilik kebebasan, kehendak, dan pilihan serta tidak membutuhkan sosok yang mengarahkan. Dia berkewajiban menampakkan dirinya, menetapkan keberadaannya, mencetak kepribadian dan tabiatnya dengan kehendaknya. Dia yang mengambil alih pekerjaan-pekerjaannya, membatasi sifat-sifat dan esensinya dengan pilihannya yang bebas tanpa ikatan dengan Sang Pencipta, atau nilai-nilai yang keluar dari kehendaknya. Dia yang memilih nilai-nilai yang mengatur hidupnya. Itu merupakan mazhab yang paling terkenal dalam sastra barat di abad ke- 20. Para penganut mazhab wujudiyah ini berselisih pendapat mengenai tata cara tersebut. Di antara mereka ada yang mengatakan, "Sesungguhnya seseorang itu menetapkan eksistensinya pada saat melepas batas puncak syahwat tanpa mempedulikan adat (tradisi), agama atau akhlak." Di antara mereka ada yang mengatakan, "Sesungguhnya hal itu bisa sempurna dengan menghadapi hal-hal yang menakutkan dan bahaya serta menantang ujian dan bencana. Pemikiran mereka telah menyebabkan tersebarnya kekacaun prilaku (anarki) dan kebebasan seks serta menghalalkan segalanya hingga menimbulkan kerusakan. Mengenai sebab penamaan "al-Wujūdiyyah" ini terdapat perbedaan pendapat, ada yang mengatakan: nama ini disematkan karena mereka menganggap eksistensi manusia didahulukan daripada esensinya. Mereka mengatakan bahwa eksistensi itu lebih dikedepankan daripada esensi. Ada juga yang mengatakan penamaan tersebut dikarenakan mereka melihat eksistensi sesuatu secara fakta lebih penting daripada salah satu jenis yang beragam. Para pemikir barat berpendapat bahwa Soren Kierkegaard (1813-1855 M.) adalah pendiri sekte"al-Wujudiyyah (eksistensialisme)". Sedangkan para tokohnya pada masa modern yang paling terkenal adalah Jean-Paul Sartre, filsuf Perancis yang lahir tahun 1905 M. dan dia adalah seorang atheis.

التعريف اللغوي المختصر

Al-Wujūdiyyah -dibaca dengan damah- adalah bentuk nisbah kepada kata wujud. Kata ini secara umum digunakan dengan makna zat dan ketetapan, meraih sesuatu dan selain itu. Dikatakan, "Wajada maṭlūbahu yajiduhu wujūdan," artinya ia mendapatkan sesuatu yang dicari. Kata al-maujūd (ada) adalah lawan dari al-ma'dūm (tidak ada).