البصير
(البصير): اسمٌ من أسماء الله الحسنى، يدل على إثباتِ صفة...
Hadis Āḥād harus diterima, diyakini kandungannya dan diamalkan apabila memenuhi syarat-syarat hadis sahih.
Apabila hadis āḥād itu sahih dan memiliki syarat-syarat kepastian (sumbernya dari Nabi) maka harus diamalkan, dan menjadi hujah dalam masalah akidah dan hukum. Untuk mengamalkannya tidak dibutuhkan selain kepastian sumbernya. Adapun faidah ilmunya, maka jika hadis ahad tersebut dikuatkan dengan petunjuk lain seperti umat menerima hadis tersebut, atau dia terdapat di sahih Bukhari dan Muslim, dan petunjuk lainnya, maka Ahlussunnah wal Jamaah melihat hadis yang sahih tersebut sebagaimana mereka melihat ke Alquran dari segi penggunaannya sebagai dalil, tanpa membeda-bedakan antara hadis ahad dan mutawatir dalam masalah akidah dan furu'iyah.