الرب
كلمة (الرب) في اللغة تعود إلى معنى التربية وهي الإنشاء...
Pengetahuan yang akal perlu berpikir, merenung, dan menyimpulkan untuk mendapatkannya.
Ilmu manusia ada dua macam: Ḍarūrī dan Iktisābī. Pertama: al-'Ilmu aḍ-Ḍarūrī adalah ilmu yang sudah ada sejak awal tanpa penelitian dan tanpa perlu dalil. Dinamakan Ḍarūrī karena sudah ada tanpa pilihan manusia dan tidak mungkin berlepas darinya. Dinamakan juga al-badīhī (aksioma), al-fiṭrī (fitrah), dan al-awwalī (yang pertama). Kedua: al-'Ilmu an-Naẓarī (teoritis). Yaitu ilmu yang didahului oleh renungan dan pengambilan kesimpulan. Seorang mukalaf mempunyai kemampuan untuk memperolehnya, meskipun berbeda-beda kondisinya, sehingga sebagian orang mengetahuinya, sedangkan yang lainnya tidak. Di antara nama lainnya adalah al-iktisābī (yang diperoleh dengan usaha), al-maṭlūb (yang dicari), dan sebagainya. Mereka membagi ilmu teoritis menjadi ilmu yang dapat diketahui dengan penelitian dekat, dan ilmu yang bisa diperoleh dengan penelitian mendalam.