الكريم
كلمة (الكريم) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل)، وتعني: كثير...
Mengesakan Allah dalam setiap perkara yang khusus bagi-Nya berupa rubūbiyyah, ulūhiyyah, nama-nama dan sifat-sifat, serta berlepas diri dari syirik dan pelakunya.
At-Tauḥīd (Tauhid) adalah perkara paling agung yang Allah -Ta'ālā- wajibkan kepada hamba-hamba-Nya dan merupakan hak Allah atas hamba. Tauhid adalah pondasi dakwah para Nabi dan Rasul secara keseluruhan, dari yang pertama hingga yang terakhir. Tauhid adalah meyakini bahwa Allah tunggal, sendiri dalam menciptakan, memiliki dan mengatur, satu-satunya yang berhak diibadahi, tidak ada sekutu bagi-Nya dan tak sesuatu pun ibadah boleh diberikan pada selain-Nya, dan juga meyakini bahwa Dia memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang tiada bandingannya serta tiada yang menyerupainya. Tauhid terbagi menjadi tiga: 1. Tauḥīd al-Ulūhiyyah (Tauhid Uluhiyah). 2. Tauḥīd ar-Rubūbiyyah (Tauhid Rububiyah). 3. Tauḥīd al-Asmā` wa aṣ-Ṣifāt (Tauhid Asma` wa Sifat). Tidak sempurna tauhid seseorang kecuali dengan dua unsur; penetapan dan penafian. Pertama: Penetapan. Maksudnya adalah menetapkan bagi Allah apa yang khusus bagi-Nya berupa peribadatan, rubūbiyyah dan nama-nama serta sifat. Kedua: Penafian adanya peribadatan, rubūbiyyah dan nama-nama serta sifat-sifat tersebut dari selain Allah.
Menjadikan sesuatu satu, tidak berbilang. Dikatakan, "Waḥḥada asy-syai`a yuwahhiduhu tauḥīdan" artinya menjadikan sesuatu satu. Al-Wāḥid adalah bilangan yang pertama. At-Tauḥīd bisa juga berarti menyendirikan dan memisahkan. Lawannya al-isyrāk (menyekutukan/menduakan). Al-Aḥad dan al-wāḥid artinya yang sendiri lagi tidak memiliki tandingan.