الحسيب
(الحَسِيب) اسمٌ من أسماء الله الحسنى، يدل على أن اللهَ يكفي...
Melakukan perkara yang disyariatkan tanpa ditambah ataupun dikurangi.
Pertengahan (tawassuṭ) ialah tindakan seorang muslim berusaha bersikap pertengahan (moderat) dan menjauhi sikap berlebihan dalam ucapan dan perbuatan, dan agar keinginannya terpelihara dari sikap melampaui batas dan lalai. Agama Islam adalah agama moderat dan pertengahan, tidak berlebihan dan tidak malas. Untuk itulah seorang muslim dituntut dalam seluruh urusan agama dan dunianya agar melakukan perkara yang diperbolehkan tanpa penambahan dan pengurangan. Sebab menambah sesuatu lebih dari yang diminta adalah tindakan berlebihan dan melampaui batas, sedangkan menguranginya adalah kelalaian dan kecerobohan. Kedua-duanya adalah penyimpangan dari jalan yang lurus dan benar. Maka sikap murah adalah pertengahan antara kikir dan boros, sikap berani pertengahan antara pengecut dan sembrono, demikian seterusnya. Sikap pertengahan mencakup pertengahan dalam ucapan, perbuatan, dan keyakinan. Ahlussunnah wal Jamaah pertengahan di antara berbagai golongan sesat yang berafiliasi kepada agama Islam, sebagaimana agama Islam pertengahan di antara agama-agama yang lain. Mereka pertengahan dalam setiap masalah akidah antara dua golongan yang pendapatnya kontradiktif, salah satunya berlebihan dalam masalah tersebut dan yang lain lalai. Di antaranya mereka pertengahan dalam masalah iman antara Murji`ah dengan Jahmiyah, pertengahan dalam masalah janji dan ancaman antara Khawarij dan Murji`ah, pertengahan dalam masalah qada dan qadar antara Qadariyah dan Jabriyah, dan seterusnya.
At-Tawassuṭ artinya istikamah dan lurus. Dikatakan, "Sāra sairan mutawassiṭan" artinya berjalan lurus. Asal arti at-tawassuṭ ialah seimbang. Juga mengandung makna memilih sesuatu yang paling utama dan paling baik.