الأعلى
كلمة (الأعلى) اسمُ تفضيل من العُلُوِّ، وهو الارتفاع، وهو اسمٌ من...
Bersikap bijaksana dan lembut pada saat terjadi sesuatu yang tidak disenangi jiwa, dan tidak membawa jiwa kepada hal yang tidak pantas.
Ḥilm (lembut, tenang) merupakan akhlak paling mulia dan sifat paling agung karena mengandung kesempurnaan diri. Ḥilm ada dua macam: 1. Ḥilm pada makhluk; yaitu menguasai diri dan watak pada saat amarah meluap, ketika musibah dan terjadi sesuatu yang tidak disukai. Di antara sifat lembut ada yang merupakan perangai dan karakter bawaan, ada yang merupakan hasil latihan dan susah payah, dan ada yang merupakan gabungan dari keduanya bersamaan. 2. Ḥilm pada Allah (khalik); yaitu sebuah sifat zātīyah yang ditetapkan bagi Allah Ta’ālā berdasarkan Alquran dan Sunah. Maknanya ialah memberi maaf dan ampunan kepada pelaku maksiat, dan menangguhkan hukuman mereka serta mengakhirkannya dengan harapan mereka bertaubat, bersama kemampuan-Nya untuk mengazab mereka. Sifat ini dibangun di atas kebijaksanaan, ilmu, dan kesabaran.
Al-Ḥilmu -dengan mengkasrahkan huruf ḥa- artinya tenang dan sabar. Dikatakan, "Ḥaluma yaḥlumu ḥilman fa huwa ḥalīm" artinya tenang, sabar, dan tidak tergesa-gesa. Juga bermakna tenteram dan menguasai diri. Kebalikannya ialah tergesa-gesa, kebodohan, dan ketololan.