آداب السلام والاستئذان
Dari Abu Jurayy Al-Hujaimi -raḍiyallāhu 'anhu-, seraya berkata, "Aku mendatangi Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lalu berkata, " 'alaikas salām", wahai Rasulullah!" Beliau bersabda, "Jangan kau ucapkan " 'alaikas salām" (salam untukmu), karena ucapan ini adalah sapaan bagi orang-orang yang sudah meninggal dunia!"  
عن أبي جُرَيٍّ الْهُجَيْمِيِّ -رضي الله عنه- قال: أتيت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- فقلت: عليك السلام يا رسول الله. قال: «لا تَقُلْ عليك السلام؛ فإن عليك السلام تحيَّة المَوْتَى».

شرح الحديث :


Makna hadis: Ada seorang lelaki datang menghadap Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan mengucapkan salam " 'alaikas salām ya Rasulullah". Lalu Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang bentuk salam yang demikian. Begitu tidak sukanya beliau hingga tidak menjawab salam itu. Beliau jelaskan bahwa ungkapan ini untuk "salam kepada orang mati". Kemudian beliau jelaskan salam yang masyru' seperti pada hadis yang lain, katakan "Assalāmu 'alaik". Sabda Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- " 'alaikas salām adalah salam kepada orang mati" tidak berarti salam ini diucapkan saat ziarah kubur karena riwayat yang benar dari beliau adalah ucapan "Assalāmu 'alaikum Ahla dāri qaumin mu'minīn...". Beliau -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengatakan demikian sebagai isyarat terhadap kebiasaan kaum jahiliah dalam menyalami orang-orang yang meninggal.  

ترجمة نص هذا الحديث متوفرة باللغات التالية