السميع
كلمة السميع في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فعيل) بمعنى (فاعل) أي:...
Dari Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidak ada ‘adwā (penyakit menular), tidak ada ṭiyarah (merasa sial), dan aku menyukai Al-Fa`l (optimis). " Para sahabat bertanya, "Apakah itu Al-Fa’l?" Beliau bersabda, "Perkataan yang baik."
Ketika kebaikan dan keburukan semuanya ditentukan oleh Allah, maka dalam hadis ini Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menafikan penularan penyakit menular dengan sendirinya dan juga menafikan adanya pengaruh/efek ṭiyarah (perasaan sial) serta beliau menetapkan sikap optimisme dan menganggapnya baik karena optimisme merupakan bentuk prasangka baik terhadap Allah dan pendorong semangat untuk mewujudkan suatu misi, ini merupakan kebalikan dari perasaan sial dan pesimis. Kesimpulannya, perbedaan antara optimisme dan perasaan sial bisa dilihat dari berbagai segi, yang paling urgen ialah: 1. Optimisme terjadi pada sesuatu yang membahagiakan, sedangkan perasaan sial tidak terjadi kecuali pada sesuatu yang buruk. 2. Dalam optimisme terdapat prasangka baik terhadap Allah, dan seorang hamba memang diperintahkan untuk berprasangka baik kepada Allah, sedangkan di dalam perasaan sial terdapat prasangka buruk terhadap Allah, padahal seorang hamba dilarang untuk berprasangka buruk kepada Allah.