البحث

عبارات مقترحة:

الواحد

كلمة (الواحد) في اللغة لها معنيان، أحدهما: أول العدد، والثاني:...

المقدم

كلمة (المقدِّم) في اللغة اسم فاعل من التقديم، وهو جعل الشيء...

الوتر

كلمة (الوِتر) في اللغة صفة مشبهة باسم الفاعل، ومعناها الفرد،...

Dari Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melewati pasar, dan orang-orang berada di kedua sisi beliau. Lantas beliau melintasi bangkai kambing kecil yang telinganya terpotong. Beliau memungut anak kambing itu dan memegang telinganya lalu bersabda, "Siapakah di antara kalian yang mau membeli bangkai anak kambing ini dengan satu dirham?" Mereka menjawab, "Kami tak sudi dengan berapa pun. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?" Beliau bertanya, "Apakah kalian mau anak kambing ini untuk kalian (cuma-cuma)?" Mereka menjawab, "Seandainya ia masih hidup, kambing ini tetap cacat, telinganya putus. Apalagi sudah jadi bangkai." Lantas beliau bersabda, "Demi Allah, sungguh dunia ini lebih hina bagi Allah dari bangkai ini di mata kalian."

شرح الحديث :

Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- mengabarkan kepada kita bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melintasi bangkai anak kambing yang telinganya putus di pasar. "Al-Jadyu" adalah anak kambing. "Asakku" artinya kedua telinganya terputus. Lantas Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengambilnya dan mengangkatnya lalu bersabda, "Apakah ada di antara kalian yang menginginkannya dengan satu dirham?" Mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, kami tidak menginginkannya meskipun cuma-cuma." Beliau bersabda, "Apakah ada di antara kalian yang menginginkannya untuk dirinya?" Mereka menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah -Ta'ālā- dari bangkai anak kambing ini." Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ingin menjelaskan kepada para sahabatnya dan umatnya setelah mereka bahwa dunia itu lebih hina dan lebih rendah di sisi Allah -Ta'ālā- dari bangkai anak kambing yang kedua telinganya terputus, yang tidak disukai oleh jiwa-jiwa yang sehat. Ini keadaan dunia dibandingkan dengan akhirat. Ia tidak ada harganya di sisi Allah walau seberat sayap nyamuk. Hal ini sebagaimana (dijelaskan) dalam hadis Sahl bin Sa'ad -raḍiyallāhu 'anhu- dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, "Seandainya dunia ini sebanding dengan satu sayap nyamuk di sisi Allah, niscaya Dia tidak akan memberi minum orang kafir walau satu teguk air." Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bermaksud menganjurkan para sahabatnya dan umat setelahnya agar menjadikan dunia sebagai sarana untuk sampai kepada jalan Allah, bukan sebagai tujuan dan maksud mereka. Sebab, hal itu merupakan kebinasaan bagi mereka.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية