الإيمان بالقضاء والقدر
Dari Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya ujian, dan jika Allah mencintai suatu kaum, Dia pasti menguji mereka. Siapa yang rida maka baginya keridaan (Allah) dan siapa yang murka maka baginya kemurkaan (Allah)."  
عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- أنه قال: "إن عِظَمَ الجزاءِ مع عِظَمِ البلاءِ، وإن الله -تعالى- إذا أحب قوما ابتلاهم، فمن رَضِيَ فله الرِضا، ومن سَخِطَ فله السُّخْطُ".

شرح الحديث :


Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan kepada kita dalam hadis ini bahwa seorang mukmin bisa ditimpa musibah, baik pada diri, harta atau hal yang lainnya. Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- akan mengganjar musibah yang menimpanya jika dia sabar. Semakin besar musibah dan imbasnya, semakin besar pula pahala dari Allah. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjelaskan bahwa musibah adalah tanda kecintaan Allah kepada mukmin dan bahwa Qaḍa dan Qadar Allah pasti terjadi. Namun orang yang sabar dan rida, maka Allah akan mengganjarnya atas keridaan itu dengan keridaan-Nya atas orang itu dan cukuplah itu sebagai pahala/ganjaran. Siapa yang kecewa, benci pada Qaḍa dan Qadar Allah, maka Allah murka kepadanya dan cukuplah itu sebagai hukuman.  

ترجمة نص هذا الحديث متوفرة باللغات التالية