العليم
كلمة (عليم) في اللغة صيغة مبالغة من الفعل (عَلِمَ يَعلَمُ) والعلم...
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang Allah kehendaki mendapatkan kebaikan maka Dia akan memberinya musibah."
Jika Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya, maka Dia akan menguji mereka terkait diri, harta dan anak-anak mereka; agar itu semua menjadi sebab penghapus dosa-dosa dan pengangkat derajat mereka. Jika orang yang berakal mencermati akibat musibah yang terjadi maka dia akan mendapati itu merupakan kebaikan di dunia dan akhirat. Dikatakan kebaikan di dunia karena menyebabkan orang kembali kepada Allah -Ta'ālā- dengan berdoa, ketundukan serta memperlihatkan kebutuhan kepada-Nya. Adapun di akhirat, tidak lain karena hal itu akan menghapuskan dosa dan mengangkat derajatnya. Allah -Ta'ālā- berfirman, “Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, serta kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” Namun hadis yang bersifat mutlak ini diikat dengan hadis-hadis lain yang menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah orang yang dikehendaki oleh Allah mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia bersabar dan berihtisāb (mengharap pahala) ketika Allah memberinya musibah dan ujian. Adapun jika ia tidak bersabar, maka mungkin saja seseorang ditimpa banyak ujian, namun sama sekali tidak ada kebaikan padanya, dan Allah tidak mengingingkan kebaikan untuknya. Orang-orang kafir juga mendapatkan banyak musibah, namun mereka tetap dalam kekufuran hingga mati. Mereka itu -tidak diragukan lagi- bahwa Allah tidak menginginkan kebaikan untuk mereka.