البحث

عبارات مقترحة:

الولي

كلمة (الولي) في اللغة صفة مشبهة على وزن (فعيل) من الفعل (وَلِيَ)،...

الحافظ

الحفظُ في اللغة هو مراعاةُ الشيء، والاعتناءُ به، و(الحافظ) اسمٌ...

المؤمن

كلمة (المؤمن) في اللغة اسم فاعل من الفعل (آمَنَ) الذي بمعنى...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Celakalah, kemudian celakalah, kemudian celakalah, (yaitu) orang yang mendapati kedua orangtuanya di usia lanjut, salah satunya atau keduanya, namun hal itu tidak dapat memasukkannya ke surga.”

شرح الحديث :

Hak kedua orangtua sangat agung. Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menggandengkannya dengan hak-Nya yang menjadi tujuan utama penciptaan jin dan manusia, “Dan sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua.” Maka Allah memerintahkan untuk menyembah-Nya serta berwasiat kepada para anak dan memerintahkan mereka agar berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtua mereka, dalam perkataan dan perbuatan. Hal itu, karena mereka telah mengurusinya dan mendidiknya serta begadang demi ketenangannya. Tentu saja, balasan kebaikan itu tidak lain adalah kebaikan. Makna hadis ini adalah: bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mendoakan kebinasaan sebanyak 3 kali untuk orang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya, namun hal itu tidak masuk surga karena tidak berbakti, berbuat baik dan menaati kedua orangtuanya secara makruf. Maka ketaatan, berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtua adalah salah satu jalan yang melindungi (kita) dari neraka, sedang durhaka kepada keduanya merupakan sebab masuk neraka, jika (pelakunya) tidak mendapatkan rahmat Allah -Ta'ālā-.


ترجمة هذا الحديث متوفرة باللغات التالية