القدوس
كلمة (قُدُّوس) في اللغة صيغة مبالغة من القداسة، ومعناها في...
Dari Al-Mustaurid bin Syaddād -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Tidaklah dunia dibandingkan akhirat itu melainkan seperti ketika seorang dari kalian mencelupkan telunjuknya ke lautan, maka lihatlah apa yang tersisa (di tangannya)!”
Makna hadis ini: Jika engkau ingin mengetahui hakikat dunia bila dibandingkan akhirat, maka letakkan jari telunjukmu ke lautan, kemudian angkatlah, lalu lihat apa yang masih tersisa (di telunjukmu)?! Tidak ada artinya air yang tersisa dibandingkan lautan itu. Inilah arti dunia dibandingkan dengan akhirat dari sisi masanya yang pendek dan kelezatannya yang fana, serta kelanggengan akhirat dan kenikmatannya; hanya seperti air yang melekat pada telunjuk dibandingkan air laut yang tersisa. Allah -Ta'ālā- berfirman, “Maka tidaklah nikmat kehidupan dunia dibandingkan akhirat itu kecuali sedikit.” Sehingga, seluruh kenikmatan dan kelezatan dunia yang diberikan kepada seluruh makhluk, dinikmati oleh hamba dalam waktu singkat, diliputi dengan kekurangan dan dipenuhi oleh kekeruhan; digunakan manusia berhias dalam masa yang sebentar demi kesombongan dan ria, lalu ia akan binasa dengan cepat dan diikuti dengan kerugian dan penyesalan. “Dan apapun yang diberikan kepada kalian, maka (itu) hanyalah nikmat kehidupan dunia dan perhiasannya, dan apa yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dan abadi. Tidakkah kalian menggunakan akal kalian?” Maka apa yang ada di sisi Allah berupa kenikmatan abadi, kehidupan yang menyenangkan, istana dan kegembiraan, itu lebih baik dan abadi; baik kualitas dan kuantitasnya. Ia kekal untuk selamanya.